Iklan

Banner Likupang


 

YSK Banner



 

Melawan Korupsi di Era Digital, Peran Media dan Kesadaran Publik

CitaKawanua.com
Wednesday, 12 March 2025, 18:34 WIB Last Updated 2025-03-13T03:37:17Z

 



Tondano|||CK- Bertajuk "Membangun Transparansi dan Integritas Peran Pers dan Masyarakat dalam Pemberantasan Korupsi”, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara menggelar diskusi bertempat di Warong Kopi Rumah Tua, Tondano, Rabu (12/03/25).


Diskusi ini menghadirkan para pemantik dari berbagai latar belakang dari jurnalis, aktivis antikorupsi, hingga pegiat media sosial.


Plt Ketua PWI Sulut, Vanny Loupatty, yang akrab disapa Maemossa, membuka diskusi dengan tegas mengatakan, memberikan dukungan terhadap upaya pemberantasan korupsi pemerintah bukan berarti pers kehilangan ketajamannya. Justru, semakin kuat transparansi, semakin penting peran pers sebagai pilar keempat demokrasi.



Seiring dengan agenda reformasi yang diusung Gubernur Yulius Selvanus Komaling (YSK), Maemossa memberikan apresiasi  semangat antikorupsi yang sejalan dengan Program Asta Cita, kebijakan nasional pemerintahan Prabowo-Gibran.


"Restrukturisasi jabatan yang tengah berlangsung di pemerintahan Sulut diyakini sebagai langkah menuju good governance yang lebih kuat." terang Maemossa. 


Bagi mereka, korupsi bukan sekadar soal uang negara yang hilang, tetapi juga tentang kepercayaan publik yang tergerus. Dunia digital memberi senjata baru: media sosial. Hari ini, kritik terhadap praktik korupsi tak lagi hanya muncul dari media mainstream, tetapi juga dari lini masa yang terus berdenyut setiap detik.


“Perang terhadap korupsi hari ini adalah perang persepsi. Masyarakat harus tahu, harus peduli, dan harus berani bersuara,” ujar salah satu pegiat media sosial dalam diskusi.


Diskusi yang berlangsung di kedai kopi ini bukan sekadar ajang tukar pikiran. Ini adalah pertemuan antara idealisme dan realitas. Suara kritis yang muncul dari acara ini adalah tanda bahwa masyarakat dan pers masih menjadi kekuatan utama dalam menjaga integritas pemerintahan.


Dengan semakin kuatnya sinergi antara media, aktivis, dan masyarakat, transparansi bukan lagi mimpi. Namun kenyataan yang harus diperjuangkan dalam satu artikel, satu cuitan, satu aksi nyata dalam keseharian. (Red**)



Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Melawan Korupsi di Era Digital, Peran Media dan Kesadaran Publik

Terkini

Iklan CK